Minggu, 18 April 2010

UJIAN SEKOLAH

Bagi sebagian siswa, setelah selesai menjalani ujian nasional, seolah semua perjuangan telah berakhir. Itu salah!!!! Syarat kelulusan ada 3 macam lho!!
1. lulus Ujian Nasional
2. lulus Ujian Sekolah
3. lulus Ujian Praktek dan ditambah mendapat surat keterangan berkelakuan baik dari Pembina konseling.
Jadi kalaupun sudah menyelesaikan Ujian Nasional hanya sedikit beban saja yang berkurang, bukan semuanya.
Nah, perhatian kita sekarang tertuju pada Ujian Sekolah. Setelah 4 mapel UNAS dijalani, kini siswa SMP N 1 Kalasan bersiap melaksanakan Ujian Sekolah. Dan lagi-lagi pihak sekolah mengadakan KBM intensif mapel non-UNAS, yakni IPS, Agama, Bahasa Jawa, TIK, PKn, dan PKK. KBM intensif ini hanya berlaku selama 1 minggu.
Dan hari ‘H’ Ujian Sekolah pun dimulai. Kali ini siswa tak begitu tegang, tak seperti saat akan menghadapi Ujian Nasional. Maklum lah, materi yang akan keluar pada Ujian Sekolah adalah materi yang mereka dapat di sekolah dari guru bidang studi masing-masing. Naskah soal pun disusun oleh guru bidang studi sekolah masing-masing. Dan guru mana sih yang tak ingin siswanya mendapat nilai yang baik. So,soal yang dibikin pasti gampang (sok tahu!!!).
Sifatku yang sok tahu ternyata benar kok. Soal yang keluar lumayan mudah (tapi nggak jamin dapat nilai sempurna). Ya . . mudah-mudahan aja nilainya di atas rata-rata. Amiiiiiiin!!!!!!!

KBM INTENSIF DI KELAS INTENSIF

Untuk mempersiapkan UNAS, sekolah menerapkan kebijakan bahwa sesudah TPM 3 siswa-siswi kelas 9 wajib mengikuti KBM khusus mapel yang diUNASkan. Sesudah TPM 3 itu pula, kelas intensif dibagi menurut ranking sekolah pada TPM 3. Thanks God, aku ranking 26, itu tandanya aku masuk kelas 9.1. yah siswa dengan ranking 1-36 masuk kelas 9.1, ranking 37-72 masuk kelas 9.2, begitu seterusnya.
Kebahagiaanku mulai berganti rasa cemas, kalau aku masuk 9.1 berarti aku masuk kelas anak-anak yang pintar, ada Husnul, Malvina, Cinnaamon, dan lain-lain. Nanti kalau aku tak bisa apa-apa gimana? Atau dengan kata lain aku kalah dengan mereka gimana?
Rasa pesimis itu terus menghantuiku. Huufft. . aku takut. Lebih baik masuk 9.2, 9.3, atau bahkan 9.6 aja. . kataku dalam hati. Tapi. . .aah enggak !!!! aku harusnya bersyukur atas keadaan ini. Beberapa minggu bersama mereka, membuatku jauh lebih bersemangat. Aku sadar, ternyata aku belum bisa berpuas diri. Masih banyak rintangan yang harus ku taklukkan. Tuhan, bimbing aku!!
Semakin hari aku semakin bersemangat, aku tahu menandingi mereka adalah rintangan yang sangat. . sangat berat. Tapi aku harus bisa!!! Pasti bisa!!!!
Dan TPM 4 pun menanti. Sama seperti TPM yang sebelumnya, aku mempersiapkan diriku. Dan hasilnya. . . waw. . . ranking 13. akhirnya semangatku yang tadinya loyo, kini terpacu lagi.
Makasih Tuhan. . Makasih teman-teman yang ada di kelas 9.1. Berkat kalian aku jadi semakin terpacu!!! Aku sudah siap untuk berkompetisi dengan kalian!!!! Cayo!!!!!!

Kamis, 15 April 2010

JANGAN TAKUT UJIAN!!!

* Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yangcukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
* Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
* Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

* Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
* Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecilyang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
* Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.



* Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampakyang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
* Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun jugatidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
* Siapkan waktu sebaik mungkin
Perhatikan urutan mata-mata pelajaran yang akan diuji lalu jadwalkan waktu untuk belajar. Mulailah untuk mempelajari mata pelajaran yang diujikan terlebih dahulu dari sekarang. Kurangilah waktu bermainmu. Jalankan kebiasaan ini setiap hari termasuk di akhir pekan.
* Pelajari kembali catatanmu setiap hari.
Setelah pulang sekolah, biasakan untuk mempelajari kembali catatanmu. Hal ini dilakukan agar kita benar-benar mengerti pelajaran yang kita dapatkan di sekolah.
* Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang sebelumnya.
Melihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulangan sebelumnya juga merupakan proses belajar. Coba lihat kembali dimana kalian melakukan kesalahan dan carilah jawaban yang benar. Siapa tahu apabila soal tersebut termasuk dalam soal yang diujikan, kalian sudah siap untuk menyelesaikannya dengan benar.
* Buatlah kelompok belajar.
Dengan belajar berkelompok kalian dapat bertukar pikiran untuk membahas pelajaran yang kurang dimengerti atau sulit. Tetapi pastikan bahwa saat belajar bersama, kalian memang memakai waktu tersebut untuk belajar dan bukannya mengobrol.
* Ikuti bimbingan belajar.
Salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri kita menghadapi ujian atau ulangan umum adalah mengikuti bimbingan belajar. Dengan mengikuti bimbingan belajar, kita dapat memantapkan mata-mata pelajaran yang diajarkan di sekolah serta apabila kalian tidak mengerti, kalian dapat menanyakannya pada guru bimbingan belajar tersebut.
* Jaga kesehatan tubuh.
Waktu ujian atau ulangan umum semakin dekat dan itu berarti kita harus belajar lebih giat hingga kadang lupa waktu. Karena terlalu lelah, kita jadi jatuh sakit, wah kalau begini kita jadi terhambat deh untuk proses belajarnya. Konsumsilah pula makanan yang bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, jangan makan makanan yang sembarangan. Intinya, kita harus menjaga kesehatan tubuh agar kesehatan kita tetap prima sehingga akhirnya kita dapat menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik.
* “Aku bisa!”
Kadang kita merasa tidak “PeDe” (Percaya Diri) akan menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik. Buanglah jauh-jauh pikiran itu dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menghadapinya dan akan mendapatkan nilai baik. Dengan mempunyai rasa percaya diri, kita akhirnya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan.
* Selesaikan belajar sehari sebelum ujian atau ulangan umum dimulai.
Biasanya kita sering tidak tidur dimalam ujian atau ulangan umum, sehingga akhirnya kita merasa mengantuk keesokan harinya, akibatnya kita tidak bisa menyelesaikan soal-soal ujian atau ulangan umum dengan baik. Agar hal ini tidak terjadi, usahakan untuk menyelesaikan belajar sehari sebelum ulangan umum dimulai. Lalu istirahatlah yang cukup agar tidak mengantuk disaat ujian atau ulangan umum.
* Sebelum dijelaskan suatu materi pelajaran, sebaiknya kita pelajari dulu di rumah sehingga kita paham dan jika ada pertanyaan bisa ditanyakan langsung saat ibu/bapak guru menerangkan di kelas.
* Saat pak/bu guru menerangkan perhatikan baik-baik, catat yang penting-penting. Tanyakan yang tidak jelas atau tidak benar.
* Saat ada waktu luang di rumah dibaca-baca lagi materi dan catatan yang diberikan pak/bu guru.
* Buat daftar pertanyaan dan jawabannya untuk belajar saling tanya jawab di kelompok belajar kamu bersama teman-teman.
* Jika bu/pak guru mengumumkan adanya ujian, tes, ulangan, kuis, dan lain sebagainya sekalian tanya kisi-kisi/bayangan bocoran soal yang akan keluar. Bahas dengan teman-teman dan tanya senior atau kelas lain yang diajar guru yang sama.
* Pelajari kembali secara singkat materi yang telah dipelajari dan kira-kira akan keluar sebagai soal.
* Jangan begadang dan belajar sangat keras saat mau ujian karena bisa membahayakan kesehatan tubuh kita.
* Kerjakan soal dari yang mudah hingga ke sulit. Jangan nyontek orang lain. Tanyakan ke pengawas atau guru jika ada yang kurang jelas atau pertanyaan. Sebelum test ujian sebaiknya ke toilet dulu dan berdoa.
* Hasil ujian yang dibagikan sebaiknya kita periksa atau teliti lagi untuk dibandingkan ke teman-teman siapa tau ada yang salah periksa ada yang banar disalahkan.
* Buat hubungan yang baik dengan guru atau dosen agar kita mudah menanyakan sesuatu dan mudah menyampaikan masuka/saran yang membangun.

10 tips menghadapi UN

nih 10 tipsnya :

1. Berdoalah pada Tuhan

Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Tuhan Mahatahu dan tentu akan mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hambanya.

2. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional

Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.

3. Bersikaplah proaktif

Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UAN. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal 5,50 justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.

4. Buatlah rencana

Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UAN dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.

5. Perbanyaklah baca dan latihan soal

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).

6. Belajar kelompok

Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.

7. Efektifkan belajar di sekolah

Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.

8. Mohon doa restu dari orang tua

Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UAN 2009 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi UAN.

9. Rajin Bertanya

Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu guru, orang tua, maupun kakak kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya saja mereka malu bertanya.
Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.
Ingat, “Malu bertanya, sesat di jalan”.

10. Motivasi Diri Anda

Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti “Kalau dia bisa, kenapa aku nggak bisa?”.

Membuat Belajar Jadi Menyenangkan

Orang tua mana yang takkan senang mempunyai anak yang senang atau suka belajar? Tapi masalahnya, apakah kita sebagai anak happy belajar? Jika kamu punya kesulitan dalam belajar atau malas belajar dan sejenisnya, berikut tips yang bisa Xpresi bagi untuk kamu:

1. Suasana yang menyenangkan.
Ini syarat mutlak yang diperlukan supaya kamu senang belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

2. Membuat diri senang belajar.
Ini jauh lebih penting daripada menuntut diri sendiri mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Jika kamu bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, kamu akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

3. Kenali tipe dominan kamu.
Apakah cara belajar kamu termasuk tipe auditory (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), visual (melihat) ataukah kinestetik (fisik). Jika kamu secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar kamu, nantinya kamu tidak akan mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga tidak berkembang dengan maksimal.

4. Belajar dengan jeda.
Beri dirimu waktu istirahat setiap 20 menit yang akan jauh lebih efektif daripada belajar langsung satu jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anak akan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

5. Jaga antusiasme.
Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi sangat antusias dan semangat untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari sesuai dengan minat dan perkembangan. Kami pasti akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya akan menjadi stres dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.

Gimana? Jangan bosan-bosan belajar ya. Keep trying.

LULUS SMP. . . . MELANJUTKAN KE MANA YA…????

Setelah melalui proses pendidikan selama 3 tahun, kemudian kamu dinyatakan lulus tentu akan merasa gembira. Kegembiraan tsb ditunjukkan dengan berbagai bentuk ekspresi seperti tertawa, melonjak kegirangan, makan bersama, dsb. Disamping ekspresi kegembiraan yang diperlihatkan oleh setiap lulusan SMP, ada beberapa pertanyaan yang terbesit di benaknya, yaitu kemana harus melanjutkan studi lanjut yang tepat? Ada beberapa pilihan untuk melanjutkan setelah lulus dari SMP, yaitu ke pendidikan menengah yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum diselenggarakan oleh SMA atau MA. Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan oleh SMK atau MAK.
Pendidikan menengah dalam hal ini SMA bertujuan diantaranya menyediakan dan menyiapkan siswa/i yang hendak melanjutkan studi ke jejnjang yang lebih tinggi, akademi atau perguruan tinggi. Sedangkan SMK lebih ditujukan untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah, dan MA sebagaimana SMA bertujuan untuk mengantarkan siswa memasuki perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi Islam.
Agar tidak mengalami banyak kesulitan dalam proses pemilihan sekolah SMA,MA, SMK, MAK, serta pertimbangan lainnya, kamu perlu mempelajari minat,bakat, dan kemampuan diri kamu, selain itu kamu harus banyak berkomunikasi/berkonsultasi dengan orangtua dan guru dalam proses mencapai tujuan Kamu untuk memperoleh pilihan sekolah yang tepat.

DETIK-DETIK UJIAN NASIONAL

Setelah proses kegiatan belajar selama 3 tahun, 1 bulan KBM UNAS, 7 kali mengikuti Kompetensi Mingguan, dan 4 kali TPM. Hari ‘H’ Ujian Nasional pun telah di depan mata. Yah dimana hasil belajar selama 3 tahun, khususnya 4 mapel yang diUNASkan ( Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA ) akan ditentukan hanya dalam 4 hari, 29 Maret-1 April 2010.
Pagi itu tak secerah pagi-pagi sebelumnya. Mendung menggelayut di langit. Aku terbangun dari tidur lelapku. Kutatap calendar di sudut kamarku. 29 Maret 2010, Ujian Nasional Bahasa Indonesia!!! Ibu telah sudah menanti di depan kamarku. Senyum tipis yang membakar semangatku pagi ini.
Aku sengaja diantar ke sekolah, tak seperti biasanya, biasanya aku naik sepeda sendiri. Aku tiba di sekolah pukul 06.45 masih sangat pagi, sepi, dan sangat sunyi. UNAS tinggal 1 jam 15 menit lagi. Di ruang piket, bu Chatarina berdiri sambil melempar senyum doa restu bagi kami. Penjagaan cukup ketat. Dua orang polisi duduk di meja piket. Aku terus melangkah memasuki sekolahku tercinta.
Masih sepi, hanya ada beberapa siswa yang masih tetap berada dalam kesunyiannya masing-masing. Wajah-wajah serius, sangat serius daripada hari-hari biasa. Hembus angin memasuki telingaku,bebarengan dengan bisik siswa-siswi yang mengaku mendapat bocoran. Aku diam, diam, dan terus diam. Padahal ada gejolak di hatiku. Marah, iri, tak terima. Aku yang belajar mati-matian sementara mereka tinggal melirik bocoran saja.
Aku tinggalkan mereka dengan perasaan tak karuan. Ah. . biarlah. . . di depan ruang ujian lain justru nampak ekspresi ceria di balik wajah-wajah yang tak asing lagi bagiku. Aku teringat kata-kata orang yang paling berharga di hidupku. “ Jangan tegang, kalau yang lain tegang buat mereka ceria ya!!! Ingat… tersenyum! ” yup, beberapa hari yang lalu mas Nug mengatakannya sembari membuat tanda salib kecil di dahiku.
Dan bel tanda masuk pun berbunyi. Dengan langkah mantap aku masuk ruang ujian. Tak lupa jimat kesuksesanku, alas ujian, pensil 2b, karet penghapus, rautan, dan satu lagi yang tak boleh ketinggalan. . . nomor peserta. Pengawas membagikan LJK serta soal berdasar kode masing-masing dalam keadaan tertutup. Setelah mengisi identitas dengan lengkap, bel tanda mengerjakan berbunyi. Tuhan, biarlah Roh KudusMu berkarya dalam setiap coretan di LJK ini. Kubuka naskah soal lembar demi lembar.
Tanganku pun terampil menghitamkan bulatan-bulatan pada jawaban yang aku anggap benar. Aku mengerjakannya dengan senyuman. Hasil pekerjaanku ini aku persembahkan untuk semua orang yang telah menghiasi hari-hariku. Teks soal kubaca secermat mungkin. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk semua. Yang terbaik yang dapat kuraih dengan segala kemampuanku. 120 menit adalah waktuku untuk mengukir senyum orang-orang yang sangat kucintai. Selama 4 hari itulah aku bergelut dengan soal Ujian Nasional.
Kini 4 hari itu telah berlalu. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, sebaik mungkin. Teriring doa, aku berharap semoga kerja kerasku mendapat hasil yang setimpal. Aku dan teman-teman se-SMP N 1 Kalasan dan teman-teman di seluruh Indonesia sedang menanti hasil dari usaha kami selama 4 hari itu. 4 hari yang menentukan masa depan. 4 hari yang tak kan pernah terlupa. Dan aku selalu percaya bahwa Tuhan hadir dan berkarya dalam setiap hembus nafasku, di setiap detik perjuanganku menggapai asa.
Semoga semua peserta Ujian Nasional 2010 mendapat hasil yang terbaik yang dapat kita raih, sesuai yang kita cita-citakan selama ini. Amin.

About Author