Kamis, 15 April 2010

DETIK-DETIK UJIAN NASIONAL

Setelah proses kegiatan belajar selama 3 tahun, 1 bulan KBM UNAS, 7 kali mengikuti Kompetensi Mingguan, dan 4 kali TPM. Hari ‘H’ Ujian Nasional pun telah di depan mata. Yah dimana hasil belajar selama 3 tahun, khususnya 4 mapel yang diUNASkan ( Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA ) akan ditentukan hanya dalam 4 hari, 29 Maret-1 April 2010.
Pagi itu tak secerah pagi-pagi sebelumnya. Mendung menggelayut di langit. Aku terbangun dari tidur lelapku. Kutatap calendar di sudut kamarku. 29 Maret 2010, Ujian Nasional Bahasa Indonesia!!! Ibu telah sudah menanti di depan kamarku. Senyum tipis yang membakar semangatku pagi ini.
Aku sengaja diantar ke sekolah, tak seperti biasanya, biasanya aku naik sepeda sendiri. Aku tiba di sekolah pukul 06.45 masih sangat pagi, sepi, dan sangat sunyi. UNAS tinggal 1 jam 15 menit lagi. Di ruang piket, bu Chatarina berdiri sambil melempar senyum doa restu bagi kami. Penjagaan cukup ketat. Dua orang polisi duduk di meja piket. Aku terus melangkah memasuki sekolahku tercinta.
Masih sepi, hanya ada beberapa siswa yang masih tetap berada dalam kesunyiannya masing-masing. Wajah-wajah serius, sangat serius daripada hari-hari biasa. Hembus angin memasuki telingaku,bebarengan dengan bisik siswa-siswi yang mengaku mendapat bocoran. Aku diam, diam, dan terus diam. Padahal ada gejolak di hatiku. Marah, iri, tak terima. Aku yang belajar mati-matian sementara mereka tinggal melirik bocoran saja.
Aku tinggalkan mereka dengan perasaan tak karuan. Ah. . biarlah. . . di depan ruang ujian lain justru nampak ekspresi ceria di balik wajah-wajah yang tak asing lagi bagiku. Aku teringat kata-kata orang yang paling berharga di hidupku. “ Jangan tegang, kalau yang lain tegang buat mereka ceria ya!!! Ingat… tersenyum! ” yup, beberapa hari yang lalu mas Nug mengatakannya sembari membuat tanda salib kecil di dahiku.
Dan bel tanda masuk pun berbunyi. Dengan langkah mantap aku masuk ruang ujian. Tak lupa jimat kesuksesanku, alas ujian, pensil 2b, karet penghapus, rautan, dan satu lagi yang tak boleh ketinggalan. . . nomor peserta. Pengawas membagikan LJK serta soal berdasar kode masing-masing dalam keadaan tertutup. Setelah mengisi identitas dengan lengkap, bel tanda mengerjakan berbunyi. Tuhan, biarlah Roh KudusMu berkarya dalam setiap coretan di LJK ini. Kubuka naskah soal lembar demi lembar.
Tanganku pun terampil menghitamkan bulatan-bulatan pada jawaban yang aku anggap benar. Aku mengerjakannya dengan senyuman. Hasil pekerjaanku ini aku persembahkan untuk semua orang yang telah menghiasi hari-hariku. Teks soal kubaca secermat mungkin. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk semua. Yang terbaik yang dapat kuraih dengan segala kemampuanku. 120 menit adalah waktuku untuk mengukir senyum orang-orang yang sangat kucintai. Selama 4 hari itulah aku bergelut dengan soal Ujian Nasional.
Kini 4 hari itu telah berlalu. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, sebaik mungkin. Teriring doa, aku berharap semoga kerja kerasku mendapat hasil yang setimpal. Aku dan teman-teman se-SMP N 1 Kalasan dan teman-teman di seluruh Indonesia sedang menanti hasil dari usaha kami selama 4 hari itu. 4 hari yang menentukan masa depan. 4 hari yang tak kan pernah terlupa. Dan aku selalu percaya bahwa Tuhan hadir dan berkarya dalam setiap hembus nafasku, di setiap detik perjuanganku menggapai asa.
Semoga semua peserta Ujian Nasional 2010 mendapat hasil yang terbaik yang dapat kita raih, sesuai yang kita cita-citakan selama ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Author