Kamis, 15 April 2010

GURUKU TERSAYANG. . GURUKU TERCINTA


Guruku tersayang… guruku tercinta, tanpamu apa jadinya aku… Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal…
Guruku.. terimakasihku…

Nampaknya sebait lagu di atas mampu menggambarkan betapa gigihnya perjuangan guru.
Sejak aku masuk di SMP N 1 Kalasan, aku pun belajar untuk mengenal guru-guru disana. Tiga tahun bukanlah waktu singkat. Dan beliau-beliau inilah yang membentukku jadi aku yang sekarang ini, yang telah beranjak dewasa, bahkan hampir masuk SMA.
Kenangan-kenangan indah yang masih melekat dalam ingatanku. Selama tiga tahun berada dalam bimbingan serta asuhan bapak-ibu guru, membuatku merasa bahwa mereka juga ayah-ibuku. Semakin hari, aku semakin sadar waktuku tak banyak. Aku takut kehilangan mereka. Yah.. tinggal beberapa bulan, beberapa minggu, jam, menit, bahkan detik.
Saat aku renungkan, aku telah banyak membuat beliau-beliau ini jengkel, marah, bahkan stres melihat tingkahku. Aku yang sering mengeluh tiap diberi tugas, aku yang malas mengerjakan PR, aku yang sering acuhkan pelajaran mereka, dan masih banyak lagi.
Namun dengan penuh kesabaran mereka mendidikku dengan sepenuh hati, walau terkadang aku-nya yang setengah hati. Padahal semua ini untukku, bukan untuk mereka. Kalau diminta memilih juga pasti mereka memilih duduk, diam, tanpa menggubrisku. Tapi kesabaran, keikhlasan, dan pengabdian merekalah yang mampu membuat mereka bertahan. Dan dari pengalaman merekalah aku termotivasi untuk menjadi guru. Alasannya simple, aku ingin merasakan apa yang dahulu mereka rasakan sewaktu mendidikku. Aku juga ingin generasi penerus nanti lebih hebat daripada yang sebelum-sebelumnya.
Cara mereka mengajar pun bervariasi, ada yang tegas, ada yang slow, ada yang terlalu sabar, ada yang unik,gokil, dan ada pula yang ter-kantuk. Nah dari sinilah, aku dan teman-teman memberi gelar kepada beliau, guru-guru SMP N 1 Kalasan.


• Guru ter-sabar : Bunda Warti
• Guru ter-gokil : Pak Wahyu
• Guru ter-ramah : Ibu Siti (guru olahraga kita)
• Guru ter-cantik : Mam Eni
• Guru ter-wangi : Mam Eni
• Guru ter-senyum : Pak Wardi dan Pak Kinen
• Guru ter-kantuk : Pak Mugi
• Guru ter-killer : Ibu Sumarsilah
Dan masih banyak lagi.

Di balik itu semua, terselip kisah-kisah lucu bersama mereka. Misalnya, Pak Wahyu yang janji pada anak-anak 9b yang katanya akan mentraktir mie ayam, tapi sampai saat ini belum jadi nyata. Lalu pelajaran Pak Mugi yang membuat anak-anak liyer-liyer, bahkan Oci pernah ketiduran dibuatnya, sementara anak-anak yang lain asyik mengemut permen kopiko, dan lain-lain.
Kisah-kisah lucu yang tak dapat terlupa. Dan melalui kisah-kisah itulah kenangan di SMP N 1 Kalasan akan jadi kenangan yang tak akan lapuk termakan usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Author